Kamis, 25 Mei 2017

Soal- soal Sejarah tentang Orde Baru dan Reformasi




Tugas Sejarah
1.                   orde baru
2.                   reformasi

Oleh

Kelompok 3
1.   Ali Akbar
2.  Hilma Yunis
3.  Peri Pratama Putra

Kelas XII MIPA 1

SMA N 2 Padang Panjang

Tahun Ajaran 2015/2016



Tugas Sejarah
 
I.    Orde Baru

1.     Kemukakan pengertian orde baru!

Orde baru adalah suatu tatanan seluruh peri kehidupan rakyat, bangsa dan negara yang diletakkan kembali kepada pelaksanaan pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

2.     Pelaksanaan pembangunan orde baru bertumpu pada program trilogi pembangunan. Tuliskan isi trilogi pembangunan!

a.      Pemerataan pembangunan dan hasil- hasilnya menuju terciptanya kemakmuran yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

b.      Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi

c.       Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis

3.     Bagaimana politik luar negeri Indonesia pada masa orde baru?



Pada masa orde baru, pemerintah berupaya memurnikan politik luar negeri yang bebas aktif sebagai pelaksanaan ketetapan MPRS Nomor XII/ MPRS/ 1966, yang menjelaskan bahwa landasan idiil politik luar negeri Indonesia adalah pancasila dan landasan strukturalnya adalah UUD NRI Tahun 1945. Sifat dari politik luar negeri Indonesia, yaitu bebas aktif, anti terhadap praktik imperialisme, kolonialisme, dan neokolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Perubahan politik luar negeri Indonesia telah menyebabkan peranan Indonesia dalam percaturan internasional semakin aktif. Indonesia juga ikut menjadi pasukan perdamaian dunia dengan mengirim Pasukan Garuda dalam misi perdamaian PBB. Normalnya hubungan Indonesia dengan dunia Barat membuat negara- negara Barat bersedia memberikan pinjaman luar negeri melalui IGGI yang kemudian berubah menjadi CGI.

4.     Tuliskan manfaat yang diperoleh Indonesia semenjak menjadi anggota PBB tanggal 28 September 1966!



Keuntungan Indonesia menjadi salah satu anggota PBB adalah salah satunya untuk menjalankan politik bebas aktif di luar negeri sehingga Indonesia tidak diasingkan negara lain. Hal itu pernah terjadi saat Indonesia keluar dari organisasi PBB. Dengan ikut keanggotaan PBB masalah Indonesia dengan negara lain juga dapat diselesaikan. Contohnya saat Indonesia berkonfrontasi dengan Malaysia. Dengan menjadi anggota PBB masalah Indonesia dengan Malaysia juga dapat diselesaikan. Indonesia juga mendapat dukungan dari negara lain untuk menyelesaikan tersebut.

5.     Mengapa pada pemilu tahun 1971 sangat berbeda dengan pemilu tahun 1955?

Karena pada pemilu tahun 1971 pejabat diharuskan bersikap netral dan cara perhitungan kursi jabatan berdasarkan kemenangan di daerah bukan secara menyeluruh, sedangkan pada tahun 1955 pejabat negara termasuk perdana menteri yang berasal dari partai bisa ikut serta menjadi calon partai formal. Pada prakteknya tahun 1971 para pejabat pemerintah memihak satu partai saja yaitu golkar.



6.     Tuliskan dampak dalam bidang politik dengan menguatnya peran negara pada masa orde baru!



a.      Dampak Positif

·      Pemerintah mampu membangun pondasi yang kuat bagi kekuasaan lembaga kepresidenan dan membuat semakin kuatnya peran negara dalam masyarakat

·      Situasi keamanan pada masa orde baru relatif aman dan terjaga dengan baik karena pemerintah mampu mengatasi tindakan dan sikap yang betentangan dengan pancasila

·      Dilakukan peleburan partai agar pemerintah dapat mengontrol partai politik



b.      Dampak Negatif

·      Orde baru bersifat otoriter, dominatif, dan sentralistis

·      Otoritarisme menambah segenap aspek kehidupan bermasyarakat, bangsa, dan negara

·      Pemerintah orde baru gagal memberi pelajaran berdemokrasi yang baik dan benar kepada rakyat Indonesia

·      Sistem perwakilan bersifat semu bahkan hanya dijadikan topeng untuk melanggengkan kekuasaan secara sepihak. Dalam setiap pemilihan melalui MPR,  Soeharto selalu terpilih

·      Demokrasi yang terbentuk didasarkan KKN sehingga banyak wakil rakyat yang duduk di MPR/ DPR tidak mengenal rakyat dan daerah yang diwakili

·      Kebijakan politik teramat birokratis, tidak demokratis cenderung KKN

·      Dwifungsi ABRI terlalu mengakar masuk ke sendi- sendi kehidupan bangsa dan negara

·      Hukum hanya diciptakan untuk keuntungan pemerintah yang berkuasa















II. Reformasi

1.  Kemukakan tentang gerakan reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998!



Reformasi adalah perubahan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, dan agama) dalam suatu masyarakat atau negara.dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa reformasi di Indonesia menghendaki adanya perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik dalam berbagai aspek kehidupan.

Tuntutan reformasi di indonesia dilatarbelakangi oleh krisis multidimensional, seperti krisis ekonomi, politik, sosial, dan kepercayaan. Awalnya, gerakan reformasi hanya dilakukan di kampus- kampus besar. Akan tetapi, tuntutan mereka tidak mendapatkan respons dari pemerintah. Akhirnya, para mahasiswa harus turun ke jalan bersama organisasi massa lainnya yang juga menuntut reformasi. Agenda utama reformasi adalah turunnya Presiden Soeharto dari kursi kepresidenan. Selebihnya gerakan reformasi tahun 1998 mempunyai enam agenda sebagai berikut:

a.      Suksesi kepemimpinan nasional.

b.      Amandemen UUD 1945.

c.       Pemberantasan KKN.

d.      Penghapusan dwifungsi ABRI.

e.      Penegakan supremasi hukum.

f.        Pelaksanaan otonomi daerah.



2.     Tuliskan faktor pendorong terjadinya gerakan reformasi di Indonesia!

a.      Faktor politik meliputi hal- hal berikut

·      Adanya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) dalam kehidupan pemerintahan.

·      Adanya rasa tidak percaya kepada pemerintah Orba yang penuh dengan nepotisme dan kronisme serta merajalelanya korupsi.

·      Kekuasaan Orba di bawah Soeharto otoriter tertutup.

·      Adanya keinginan demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

·      Mahasiswa menginginkan perubahan.

b.      Faktor ekonomi meliputi hal- hal berikut

·      Adanya krisi mata uang rupiah.

·      Naiknya harga barang- barang kebutuhan masyarakat.

·      Sulitnya mendapatkan barang- barang kebutuhan pokok.

c.       Faktor sosial masyarakat

Adanya kerusuhan tangaal 13 dan 14 Mei 1998 yang melumpuhkan perekonomian rakyat.

d.      Faktor hukum

Keadilan dalam perlakuan hukum yang sama di antara warga negara.



3.     Mengapa pengangkatan B.J. Habibie sebagai pesiden RI yang ketiga menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat?

Karena masyarakat berpendapat bahwa Soeharto dan B. J. Habibie diangkat dalam satu paket sebagai presiden dan wakil presiden sehingga harus turun dari jabatan secara bersamaan.



4.     Tuliskan agenda reformasi yang disuarakan oleh mahasiswa!

·      Suksesi kepemimpinan nasional

·      Amandemen UUD 1945

·      Pemberantasan KKN

·      Penghapusan dwifungsi ABRI

·      Penegakan supremasi hukum















Teladan beberapa Tokoh Bangsa




Teladan Para Tokoh Bangsa



Oleh


Hilma Yunis
Kelas XII IPA 1


SMA N 2 Padang Panjang
Tahun Ajaran 2015/ 2016



Teladan Para Tokoh Bangsa

1. Mohammad Hatta


    

Siapa yang tidak mengenal salah satu pahlawan atau tokoh Proklamator Indonesia ini bersama Presiden Soekarno. Sangat bersahaja dan sederhana hingga akhir hayatnya ini itulah sosok Mohammad Hatta yang lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukittinggi.


Pada tanggal 3 Pebruari 1942, Hatta dan Sjahrir dibawa ke Sukabumi. Pada tanggal 9 Maret 1942, Pemerintah Hindia Belanda menyerah kepada Jepang, dan pada tanggal 22 Maret 1942 Hatta dan Sjahrir dibawa ke Jakarta. Pada masa pendudukan Jepang, Hatta diminta untuk bekerja sama sebagai penasehat. Hatta mengatakan tentang cita-cita bangsa Indonesia untuk merdeka, dan dia bertanya, apakah Jepang akan menjajah Indonesia? Kepala pemerintahan harian sementara, Mayor Jenderal Harada. menjawab bahwa Jepang tidak akan menjajah.

Namun Hatta mengetahui, bahwa Kemerdekaan Indonesia dalam pemahaman Jepang berbeda dengan pengertiannya sendiri. Pengakuan Indonesia Merdeka oleh Jepang perlu bagi Hatta sebagai senjata terhadap Sekutu kelak. Bila Jepang yang fasis itu mau mengakui, apakah sekutu yang demokratis tidak akan mau? Karena itulah maka Jepang selalu didesaknya untuk memberi pengakuan tersebut, yang baru diperoleh pada bulan September 1944.
Selama masa pendudukan Jepang, Hatta tidak banyak bicara. Namun pidato yang diucapkan di
Lapangan Ikada (sekarang Lapangan Merdeka) pada tanggaI 8 Desember 1942 menggemparkan banyak kalangan. Ia mengatakan, “Indonesia terlepas dari penjajahan imperialisme Belanda. Dan oleh karena itu ia tak ingin menjadi jajahan kembali. Tua dan muda merasakan ini setajam-tajamnya. Bagi pemuda Indonesia, ia Iebih suka melihat Indonesia tenggelam ke dalam lautan daripada mempunyainya sebagai jajahan orang kembali."
Pada awal Agustus 1945, Panitia Penyidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia diganti dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, dengan Soekamo sebagai Ketua dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Ketua. Anggotanya terdiri dari wakil-wakil daerah di seluruh Indonesia, sembilan dari Pulau Jawa dan dua belas orang dari luar Pulau Jawa. Pada tanggal 16 Agustus 1945 malam, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia mempersiapkan proklamasi dalam rapat di rumah Admiral Maeda (JI Imam Bonjol, sekarang), yang berakhir pada pukul 03.00 pagi keesokan harinya.

Panitia kecil yang terdiri dari 5 orang, yaitu Soekamo, Hatta, Soebardjo, Soekarni, dan Sayuti Malik memisahkan diri ke suatu ruangan untuk menyusun teks proklamasi kemerdekaan. Soekarno meminta Hatta menyusun teks proklamasi yang ringkas. Hatta menyarankan agar Soekarno yang menuliskan kata-kata yang didiktekannya. Setelah pekerjaan itu selesai. mereka membawanya ke ruang tengah, tempat para anggota lainnya menantiSoekarni mengusulkan agar naskah proklamasi tersebut ditandatangi oleh dua orang saja, Soekarno dan Mohammad Hatta. Semua yang hadir menyambut dengan bertepuk tangan riuh.

Tangal 17 Agustus 1945, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia, tepat pada jam 10.00 pagi di Jalan Pengangsaan Timur 56 Jakarta. Tanggal 18 Agustus 1945, Ir Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia dan Drs. Mohammad Hatta diangkat menjadi Wakil Presiden Republik Indonesia. Soekardjo Wijopranoto mengemukakan bahwa Presiden dan Wakil Presiden harus merupakan satu dwitunggal.

2. Sutomo
 





Sutomo atau yang lebih dikenal dengan nama Bung Tomo adalah salah satu tokoh pemimpin pergerakan arek-arek Suroboyo untuk mempertahankan kemerdekaan dengan melakukan perlawanan terhadap pasukan Sekutu yang diboncengi Belanda. Inilah profil Bung Tomo, pahlawan Pertempuran Surabaya 10 November 1945 yang kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Pahlawan.

Lahir di Kampung Blauran, Surabaya, pada 3 Oktober 1920, Sutomo berasal dari keluarga kelas menengah dalam kehidupan kolonial saat itu. Meskipun begitu, Sutomo gagal menyelesaikan pendidikannya di MULO (setingkat SMP) pada usia 12 tahun karena harus bekerja untuk bertahan hidup. Kala itu, dunia sedang dilanda krisis moneter yang berdampak hingga ke Hindia Belanda (Indonesia).

Gagal di pendidikan formal, Sutomo justru gemilang lewat jalur informal. Ia adalah anggota Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) –embrio gerakan Pramuka– berprestasi. Pada usia 17 tahun, Sutomo menjadi satu dari tiga orang di Hinda Belanda mampu mencapai peringkat prestisius, yakni Pandu Garuda.

Sempat menjadi jurnalis dan aktivis politik, nama Sutomo justru ”meledak” saat meletusnya Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945. Saat itu, Indonesia belum lama menyatakan kemerdekaannya. Pasukan Sekutu yang dipimpin Inggris mendarat di Surabaya dengan tujuan ingin melucuti senjata Jepang.

Namun, ternyata ada pasukan Belanda yang membonceng Sekutu. Belanda berambisi ingin berkuasa lagi di Indonesia. Sutomo, saat itu namanya sudah populer sebagai Bung Tomo, turun gelanggang dengan membakar semangat rakyat Surabaya untuk melakukan perlawanan bersenjata terhadap Sekutu dan Belanda.

Lewat siaran-siaran radio, Bung Tomo menyerukan orasi dengan penuh luapan emosi yang menggelorakan motivasi pejuang rakyat untuk mengusir Belanda dari bumi Surabaya. Pekik “Merdeka Atau Mati!” menjadi salah satu ciri khas Bung Tomo pada saat itu.

Kendati pada akhirnya rakyat Surabaya mengalami kekalahan, namun Pertempuran 10 November 1945 menjadi salah satu titik penting dalam catatan sejarah bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan. Hingga kini, setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Surabaya pun dikenang sebagai Kota Pahlawan. Namanya juga diabadikan menjadi stadion terbesar di Surabaya, yaitu Stadion Gelora Bung Tomo.

Bung Tomo meninggal dunia pada 7 Oktober 1981 di Padang Arafah, Arab Saudi, saat menunaikan ibadah haji. Jenazahnya dipulangkan ke tanah air dan dimakamkan di Surabaya. Pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2008, pemerintah Republik Indonesia memberikan gelar pahlawan nasional kepada Bung Tomo.





3. Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto
      


(lahir di Ponorogo, Jawa Timur, 16 Agustus 1882 – meninggal di Yogyakarta, Indonesia, 17 Desember 1934 pada umur 52 tahun) bernama lengkap Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto, pahlawan nasional sekarang lebih dikenal dengan nama H.O.S Cokroaminoto, lahir Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, 16 Agustus 1882. Ia merupakan seorang pemimpin salah satu organisasi  yaitu Sarekat Islam (SI).

 Kakeknya, R.M. Adipati Tjokronegoro, pernah juga menjabat sebagai Bupati Ponorogo.De Ongekroonde van Java atau "Raja Jawa Tanpa Mahkota" bernama Tjokroaminoto adalah salah satu pelopor pergerakan di indonesia dan sebagai guru para pemimpin-pemimpin besar di indonesia, berangkat dari pemikiran ialah yang melahirkan berbagai macam ideologi bangsa indonesia pada saat itu, rumah ia sempat dijadikan rumah kost para pemimpin besar untuk menimbah ilmu padanya, yaitu Semaoen, Alimin, Muso, Soekarno, Kartosuwiryo, bahkan Tan Malaka pernah berguru padanya, ia adalah orang yang pertama kali menolak untuk tunduk pada Belanda, setelah ia meninggal lahirlah warna-warni pergerakan indonesia yang dibangun oleh murid-muridnya, yakni kaum sosialis/komunis yang dianut oleh Semaoen, Muso, Alimin, Soekarno yang nasionalis, dan Kartosuwiryo yang islam merangkap sebagai sekretaris pribadi.
Namun, ketiga muridnya itu saling berselisih menurut paham masing-masing. Pengaruh kekuatan politik pada saat itu memungkinkan para pemimpin yang sekawanan itu saling berhadap-hadapan hingga terjadi Pemberontakan Madiun 1948 yang dilakukan Partai komunis Indonesia karena memproklamasikan "Republik Soviet Indonesia" yang dipimpin Muso dan dengan terpaksa presiden Soekarno mengirimkan pasukan elite TNI yakni Divisi Siliwangi yang mengakibatkan "abang" sapaan akrab Soekarno kepada Muso pemimpin Partai komunis pada saat itu tertembak mati 31 Oktober, dan dilanjutkan pemberontakan oleh Negara Islam Indonesia(NII) yang dipimpin oleh Kartosuwiryo dan akhirnya hukuman mati yang dijatuhkan oleh Soekarno kepada kawannya Kartosuwiryo pada 12 September 1962.
        Pada bulan Mei 1912, HOS Tjokroaminoto mendirikan organisasi Sarekat Islam yang sebelumnya dikenal Serikat Dagang Islam dan terpilih menjadi ketua.Ia dimakamkan di TMP Pekuncen, Yogyakarta, setelah jatuh sakit sehabis mengikuti Kongres SI di Banjarmasin.

Salah satu trilogi darinya yang termasyhur adalah Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat. Ini menggambarkan suasana perjuangan Indonesia pada masanya yang memerlukan tiga kemampuan pada seorang pejuang kemerdekaan.
Dari berbagai muridnya yang paling ia sukai adalah Soekarno hingga ia menikahkan Soekarno dengan anaknya yakni Siti Oetari, istri pertama Soekarno.
         Pesannya kepada Para murid-muridnya ialah "jika kalian ingin menjadi Pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator" perkataan ini membius murid-muridnya hingga membuat Soekarno setiap malam berteriak belajar pidato hingga membuat kawannya yaitu Muso, Alimin, Kartosuwiryo, Darsono, dan yang lainnya terbangung dan tertawa menyaksikannya.

 


 



Soal- soal Sejarah tentang Orde Baru dan Reformasi

Tugas Sejarah 1.                    orde baru 2.                    reformasi Oleh Kelompok 3 1.    Ali Akbar 2.   Hi...